SITANGGANG.Net - Pangururan
Berawal dari klise tuk mendekatimu, sebuah penyamaran bak film 'Betrayed', aku mendekatimu kala itu. Menatapmu, kemudian menelusurimu secara intens membuatku terbuai dan tertantang. Keahlianmu dalam dunia seni 'kriya' membuatku terpesona.
Caramu menyambung dan merangkai helai demi helai benang menjadi sebuah karya unik dan indah, membuatku terpana. Apalagi, ketika melihat hasilnya menjadi sebuah komoditi untuk membungkus seonggok daging yang terlihat indah dan aduhai.
Seniman, sebuah kata yang tersirat bagiku. Seni indah dalam dirimu mengikat kalbuku. Membuatku hanyut dalam alunan cara kerjamu. Tenang, fokus dan terarah.
Aku paham, seorang penjahit memiliki ketenangan jiwa, selow namun pasti. Menghasilkan karya 'edgy' mempesona yang menerobos ruang dimensi masa depan.
Ah, entahlah.. ingin memperdaya namun jadi terperdaya. Keikhlasan mu membuatku terkapar. Aku pun ingin berkuasa menjadikamu sebuah objek cinta semu semata. Namun, getaran dari surga seakan menggelegar di sanubariku.
Berbagai konsep mengelabuimu. Menakar pengahasilanmu, menjadikanmu 'pangunsandean' di masa sulitku. Dan benar, semuanya engkau penuhi. Wih.., khayalku terbuai. Nikmat pikirku..
Konsep ini terus berjalan. Menusuk, menghabisi bahkan membelenggu. Namun, suara Surga terus menggema. Entahlah, konflik cinta pun mengumandang kala itu. Sebuah pilihan harus ku definitkan..
Bagiku, Kasih dan kepasrahanmu ternyata menggetarkan surga, dan aku percaya itu. Kini, justru aku yang menjadi objek yang engkau perdaya, dalam sebuah ikatan yang tak akan dapat disusupi oleh dilema. Duh.. aku menyerah...
Aku mencintaimu, melewati segala penalaranmu, sebab, ku percaya, bahwa cintamu berasal dari Surga. 11 tahun kita sudah bersama, love you forever, Tuhan Memberkatimu. "Happy our wedding day my Love". Terimakasih buat cinta tulus mu. Tuhan memberkatimu hasian. 😘😘