Ilustrasi tentara dan penjara | foto: Marc |
Sitanggang Pos - Columbia
Para tentara Amerika Serikat diduga menjadi korban pemerasan oleh para tahanan di South Carolina. Modusnya para tentara mendapat sejumlah foto telanjang gadis muda melalui email.
Menurut surat perintah penggeledahan dari penyelidik Angkatan Darat AS awal bulan ini, "narapidana yang tak terhitung jumlahnya" di seluruh negara bagian South Carolina terlibat dalam skema kejahatan itu.
Para penyelidik berusaha untuk mengakses akun email yang diyakini telah digunakan dalam transfer uang pemerasan. Pejabat penjara mengatakan, kejadian ini membuktikan betapa sangat berbahayanya ponsel di tangan narapidana.
Dilansir BBC, menurut surat perintah itu, para tahanan menggunakan aplikasi kencan ponsel, khususnya yang disebut PlentyOfFish, untuk menjebak para serdadu itu.
Usai berkomunikasi melalui pesan teks beberapa hari, bahkan beberapa jam, para prajurit dikirimi gambar telanjang perempuan.
"Kemudian akan datang pesan lain, dengan menyamar sebagai ayah gadis itu dan dengan diliputi kemarahan lalu mengatakan kepada prajurit yang dijebak bahwa gadis itu masih di bawah umur, belum berusia 18 tahun," tulis permohonan surat penggeledahan itu.
Sang ayah palsu itu lalu mengancam untuk lapor ke polisi jika tidak diberi uang, meliputi penggantian ponsel, konseling, perawatan rumah sakit, dan lain-lain.
"Sering kali korban akan membayar karena ketakutan bahwa karier mereka akan hancur (para korban adalah anggota dinas militer) oleh masalah perilaku yang tidak pantas dan ketakutan bahwa korban benar-benar percaya bahwa mereka memiliki pornografi anak," masih dalam surat perintah itu lebih jauh.
Sementara Komando Investigasi Kriminal Angkatan Bersenjata AS menolak memberi tanggapan mengenai surat perintah tersebut.
Para petugas telah mengidentifikasi seorang perempuan di luar penjara, yang mereka katakan bertindak sebagai 'penampung uang' yang menerima transfer dana dari para korban sebelum mengirimkannya ke rekening para penghuni penjara.
Angkatan Darat telah memperingatkan serdadunya untuk menyadari skema 'sextortion' ini dan menyarankan mereka untuk tidak menyerah pada tuntutan para penipu itu.
Sejauh ini, menurut Daily Beast, belum ada yang dijadikan tersangka.
Lembaga Pemasyarakatan South Carolina menyebut bahwa penyelundupan telepon seluler di penjara merupakan masalah besar.
Untuk itu, mereka mengajukan petisi untuk diberi hak dan perangkat untuk memblokade semua komunikasi telepon seluler di dalam semua penjara negara bagian itu.
April lalu, terjadi kerusuhan di sebuah penjara South Carolina yang menewaskan tujuh orang, dan disimpulkan bahwa keributan itu dirancang dan digalang dengan menggunakan ponsel. (Okz)
Editor: Marc