Naomi Sitanggang | Ilustasi anak-anak |
Sitanggang Pos - Samosir
Dalam sebuah keluarga, anak merupakan hal terpenting. Bukan hanya dalam keluarga, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah bibit penerus yang harus di didik dan diajari hal-hal yang baik.
Anak-anak umumnya suka menggambar. Meski masih acak-acakan seorang anak akan menuangkan pikirannya melalui lukisan, baik dengan media buku, tanah bahkan dinding rumah sekalipun.
Alat yang digunakan juga tidak harus pensil warna, pulpen, spidol. Tetapi mereka juga dapat menggunakan kayu, ranting atau apa yang mereka anggap dapat menulis.
Tapi mengapa para anak ini lebih suka menggambar di dinding? Hingga membuat dinding terkadang menjadi kotor.
Baca juga: Hari Minggu, Kedua Bocah Ini Asyik Bermain
Seorang psikolog Tubagus Amin mengungkapkan, anak-anak lebih suka menggambar di dinding dikarenakan mereka (para anak) merasa akan lebih terlibat di dalam kisah yang mereka gambarkan. Melalui bidang yang lebih luas, mereka lebih bebas menggambar dan masuk ke dalamnya.
"Rasa terlibat dalam dunia di dalam gambar itu tidak akan didapat ketika anak menggambar di bidang kertas," kata psikolog dari Aminfainstitute - Lembaga Riset dan Konsultan Edukasi Berbasis Brain Based and Holistic Learning (Pendidikan Ramah Otak) ini.
Sabtu (30/06/2018), menurut penelitian, mencoret atau menggambar di dinding akan meningkatkan kecerdasan emosional pada anak. Anak-anak dengan umut kisaran 3 hingga 6 tahun akan lebih leluasa menggambar dengan media dinding lantaran dari sisi fisik sudah lebih leluasa merentangkan tangan.
Posisi yang diberikan juga lebih nyaman. Alasannya karena kontrol tangan dan mata yang lebih baik. Dengan cara ini, menggambar membuat anak jauh lebih menyenangkan.
Meski demikian, tentu sebagai orang tua kita juga akan direpotkan dengan pemandangan yang kotor pada dinding rumah. Namun jangan melarang anak melalukan ekspresinya, sebab itu akan menurunkan semangat anak.
Demi anak, kita dapat mengantisipasi hal itu dengan melapisi beberapa dinding yang dapat dijangkau anak dengan melapisinya dengan kertas.
Atau bisa juga dengan menyiapkan sebuah cat dinding. Biarkan anak sepuasnya berekspresi. Pada masanya, kemudan dinding rumah kita cat ulang supaya tidak kotor lagi.
Oleh: Freddy