Sumber foto: twitter |
Sitanggang Pos - Samosir
Batak merupakan salah satu suku dari ribuan suku yang ada di Negara Republik Indonesia ini. Itu artinya, suku batak juga memiliki bahasa khusus dalam lingkup batak itu sendiri.
Seiring perkembangan zaman, bahasa yang digunakan dalam suku batak saat ini sepertinya mulai tergerus. Bahkan di dalam sebuah keluarga batak terlebih di daerah perantauan, bahasa batak mulai jarang digunakan.
Bukan hanya di perantauan, termasuk di daerah dimana suku batak banyak ditemui, bahasa batak sendiri mulai jarang digunakan. Misalnya saja, di daerah Samosir kampung halamanku. Seperti saya lihat sendiri, banyak keluarga yang berkomunikasi dengan anak, saudaranya yang lain menggunakan bahasa Nasional yaitu bahasa Indonesia.
Meski sebenarnya Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang harus kita junjung tinggi. Namun, juga tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa daerah merupakan asset bangsa yang mesti dipelihara dan dilestarikan.
Sebagai salah satu identitas dalam suku bangsa dalam bangsa ini, bahasa daerah kerap menjadi bahan penelitian pihak luar (orang asing) karena diaggap unik sehingga menjadi suatu hal yang sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia.
Kemudian, secara tidak langsung, bahasa daerah akan memudahkan pengenalan terhadap generasi berikutnya, karena itu merupakan salah satu bukti sebagai warisan orang tua kita terdahulu.
Untuk itu, mari kita lestarikan budaya kita, termasuk bahasa daerah yang kita miliki. Agar ke depan identitas diri kita tetap dikenal dan menjadi salah satu budaya bangsa yang tidak lekang dikuras zaman. Dan dari situ kita akan tetap mengenan masa lalu kita sebagai apa dan dari mana.
Akhir tulisan, penulis memohon maaf jika dalam penulisan terdapat kekeliruan ataupun kekurangan. Penulis hanya ingin mengingatkan pentingnya pelestarian budaya termasuk Bahasa Daerah secara umum, Bahasa Batak secara khusus dalam suku batak. Mauliate.
Oleh: Mentari Dolok