Sekitar 300 Marinir AS diangkut Boeing 747 untuk mengikuti pelatihan selama enam bulan dan mendarat di Stjordal, Norwegia, 16 Januari 2017 | foto: reuters |
Sitanggang Pos - Samosir
Keputusan Norwegia untuk memperluas kehadiran Marinir AS di wilayahnya akan memperburuk hubungan dengan negara tetangga Rusia. Hal itu dapat meningkatkan ketegangan di sayap utara NATO. Demikian diungkapkan Kedutaan Besar Rusia di Oslo, Sabtu (24/07/2017) waktu setempat.
Sekitar 330 marinir akan ditempatkan di Norwegia sampai akhir 2018, kata pemerintah pada hari Rabu lalu memperpanjang dari waktu sebelumnya sebagai masa percobaan satu tahun.
Pada bulan Januari lalu dilakukan latihan bersama, menandai pasukan asing pertama yang ditempatkan di negara anggota NATO sejak akhir Perang Dunia Kedua.
"Kami menganggap bahwa langkah ini bertentangan dengan kebijakan Norwegia yang tidak mengerahkan basis militer asing di negara tersebut pada saat damai," kata kedutaan Rusia dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.
Sehingga diprediksi akan membuat negara tetangga Norwegia yaitu Rusia kurang menyukai kebijakan negara itu.
Norwegia telah meremehkan pentingnya penyebaran, justru menekankan elemen pelatihan. Namun Norwegia menyangkal bahwa kedatangan Marinir adalah tindakan yang ditujukan terhadap Rusia dan informasi yang dihimpun ternyata pasukan AS ditempatkan sekitar 1.500 km (900 mil) dari perbatasan Rusia.
"Kehadiran sekutu reguler yang tinggi menciptakan keadaan normal yang stabil di masa damai, yang berkontribusi terhadap pencegahan," kata Menteri Pertahanan Norwegia Ine Eriksen Soereide dalam sebuah pernyataan beberapa hari lalu.
Keputusan pemerintah mendapat dukungan dari partai oposisi Norwegia, tapi juga dikritik partai kiri Norwegia.
"Penempatan militer itu, memperlihatkan pemerintah lebih peduli dengan orang Amerika dan NATO daripada dengan melakukan kebijakan keamanan yang bertanggung jawab," pungkas Lars Haltbrekken dari Partai Kiri Sosialis Norwegia.
Oleh: Miska