Keong Mas di lahan pertanian | net |
Sitanggang Pos - Samosir
Meski tahun 2016 lalu musim kemarau melanda Samosir, namum perkembangan keong mas yang meresahkan sekaligus merugikan para petani tetap saja berjalan dengan mulus.
Menghadapi persoalan itu, salah satu cara yang mesti dilakukan adalah dengan melakukan pembendengan.
"Benar, keong mas jadi masalah bagi para petani padi di Samosir. Untuk mengatasinya, tidak ada alternatif lain selain pembedengan ditengah lahan pertanian yang sudah ditanami padi," kata Petugas Pengamat Hama Penyakit (PHP) Dinas Pertanian Kabupaten Samosir Markus Turnip kepada Wartawan Kamis (16/02/2017) di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Samosir.
Menurutnya, alternatif melakukan pembedengan atau pembuatan parit ditengah lahan padi yang sudah ditanami, merupakan cara yang alami.
Sebelum padi ditanam, parit dibuat terlebih dahulu ditengah lahan yang hendak ditanami. Lalu, pada bedeng itu diisi daun pisang dan lahan dikeringkan, agar keong mas berkumpul dibedengan, kemudian dikumpulkan dan dipecahkan. Upayakan juga menancapkan beberapa batang bambu ditengah lahan, untuk tempat bertelur keong.
"Setelah keong berkumpul dibedengan, petani dapat dengan mudah mengumpulkannya untuk dipecahkan. Ditancapkan juga beberapa batang bambu tempat keong bertelur, supaya telurnya mudah dikumpulkan untuk dimusnahkan," terangnya.
Memang kata dia, ada cara lain untuk membasmi keong mas pemakan padi. Yakni dengan menyemprotkan si Pitok, namun tidak direkomendasikan, karena hal itu beresiko bagi petani.
"Kita tidak merekomendasikan cara itu. Pasalnya dengan penyemprotan si Pitok, keong mas akan membusuk dan khawatir petani menginjak cangkangnya. Hal itu bisa menimbulkan infeksi," ungkapya.
Disinggung persoalan hama wereng. Markus menyebutkan, bila petani menemukan lebih dari 10 wereng pada batang padi, dapat dibasmi dengan penyemprotan insektisida APPLAUD. Meski begitu, cara itu kurang dianjurkan, karena penyemprotan insektisida APPLAUD untuk memandulkan wereng. (Helbos)