Kaum Ibu GPI Sidang Pangururan saat mengikuti sesi liturgi kedua | Foto: Freddy |
Sitanggang.net - Samosir
Malam ini, Sabtu (24/12/2016) perayaan natal yang dilaksanakan hampir semua Gereja di Kabupaten Samosir berjalan dengan aman dan lancar. Demikian natal kaum Bapak Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) sidang Pangururan Samosir.
Meski kondisi cuaca gerimis, namun para jemaat gereja antusias mengikuti perayaan natal di gereja. Dalam menyambut natal, para kaum Bapak bersama kaum ibu di gereja itu turut merayakannya dengan mengisi acara mulai dari koor, liturgi, penyalaan lilin hingga sesi foto bersama diakhir acara.
Dalam khotbahnya, Pdt. JM. Sinaga dalam khotbahnya megambil topik senandung senandung natal dari ayat Lukas 1:46-55.
Biasanya saat mendekati hari natal kata Ketua FKUB itu, kita telah banyak mendengar lagu-lagu natal baik di televisi, videos, di bus, supermarket, restoran. "Apalagi di Gereja, kita pasti mendengar senandung natal," ucapnya.
Lebih lanjut, dua ribu tahun lalu, di Kota Jerusalem, kita mengetahui menurut firman Tuhan, bahwa senandung natal telah dinyanyikan Maria ibu Yesus. "Saya tidak tahu apakah Maria Ibu Yesus, memiliki suara yang merdu. Tapi yang pasti sukacita dan rasa syukurnya kepada Tuhan membuat Maria bernyanyi," tutur Sinaga.
Lalu makna dari senandung itu adalah kerendahan hati. Tuhan akan mengangkat bagi dia yang merendahkah hatinya. Dan iblis tahu bahwa orang sombong akan "dihanyutkan" oleh Tuhan. Sehingga iblis berusaha merayu manusia untuk selalu sombong, hingga manusia jatuh dalam dosa.
Itu sebabnya, Maria penuh sukacita bernyanyi saat kelahiran Yesus tergenapi. Maria tahu, Tuhan akan menyelamatkan umatNya. "Jiwaku bersorak sorai karena Juruselamatku," kata Maria menurut kitab Lukas.
Acara kemudian selesai sekitar pukul 23.00 Wib dan diakhiri dengan berdoa dan salam-salaman sesama jemaat dan para gembal di Gereja itu. (S-01)