Sitanggang.net
Seorang kakek bernama Dedi Harianto (62) yang juga menyandang tuna netra tewas terbakar di ruang tamu rumahnya. Peristiwa pilu itu terjadi di Perumahan Sinar Waluyo, Jalan Sinar Pelangi 488 RT 6 RW 1, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang.
Seorang warga, Rini menyebutkan saat dia melintas di depan rumah korban dan melihat api dari dalam ruang tamu seperti sedang bakar sampah. Ia kemudian bertanya kepada warga sekitar mengenai kobaran api yang ada di dalam ruangan itu.
"Apinya itu kayak tungku atau kayak bakar sampah tapi di dalam rumah. Saya tanya ibu-ibu yang sedang menyapu, itu ada orangnya atau rumah kosong, ternyata ada," ucap Rini.
Petugas saat membawa jenazah kakek |
Warga dengan cepat berbondong-bondong datang dan berusaha mendobrak pintu untuk memadamkan api menggunakan alat seadanya. Selain itu, petugas pemadam kebakaran juga dihubungi dan datang empat mobil.
"Menjelang Maghrib saya lewat, ikut memadamkan, diguyur. Ada empat pemadam, tapi api sudah berhasil dipadamkan warga," tutur ketua RW setempat, Rohmat.
Rohmat sempat mencari penghuni rumah dan terkejut karena melihat sendiri jenazah korban berada di antara dipan yang hangus di ruang tamu. "Yang terbakar cuma ruang tamu. Saya diberitahu ternyata pak Dedi sudah terbakar," ucapnya.
Tim Inafis Polrestabes Kota Semarang kemudian datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Jenazah kemudian dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang untuk dilakukan visum setelah mendapat persetujuan kerabat korban yang juga datang ke lokasi.
Kapolsek Tembalang, Kompol Subagyo mengatakan korban yang merupakan pensiunan PNS itu tinggal sendirian. Korban menjadi tuna netra karena menderita diabetes sehingga harus berhenti dari pekerjaannya. "Diabetes bertahun-tahun dan tidak bisa melihat," terang Subagyo.
Penyebab pasti kebakaran, kata Subagyo, sementara ini diduga akibat obat nyamuk bakar yang ditemukan di sekitar korban. Menurut keterangan warga, korban memang kerap membakar obat nyamuk sendiri di dalam rumah. (st/dtc)
Oleh: Likken
Editor: Dedi