Sitanggang.net - Samosir
Seorang pria yang tak disebutkan namanya akhirnya meninggal dunia 4 minggu kemudian setelah digigit kucing peliharaannya.
Mungkin karena pria itu menganggap gigitan kucing pada jempol kanannya itu adalah hal biasa sehingga tidak langsung melakukan pemeriksaan ke dokter, namun siapa menyangka gigitan tersebut mengandung bakteri sehingga mengakibatkan infeksi parah pada lambungnya.
Sesuai laporan dari World Journal of Clinical Cases, gigitan hewan peliharaan memang menjadi penyebab umum seseorang pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD). Umumnya pihak medis akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri atau minimal mencegah menyebarnya infeksi.
"Untuk kasus ini, mulut kucing peliharaan pria itu mengandung bakteri Pasteurella multocida yang membuat aorta perutnya mengalami aneurisma sepanjang 10 cm. Pada akhirnya aorta itu pecah," tulis salah seorang dokter dalam laporannya.
Akhirnya, 13 hari kemudian nyawa pria itu tidak tertolong lagi, sebab dia mengalami septic shock. Hal itu membuktikan bahwa pria itu meninggal dunia akibat gigitan kucing tersebut.
"Justru infeksi yang diyakini telah sembuh dengan sendirinya justru bisa memperburuk keadaan dengan menimbulkan gejala seperti meningkatnya denyut jantung, tekanan darah rendah, sakit perut, dan penurunan bobot secara drastis," tambah dokter yang menangani si pria.
Sementara Dr Dennis Cho seorang dokter lainnya memberikan tanggapan akan hal itu. Dalam tulisannya, Dennis menekankan tentang informasi lengkap kondisi pasien, termasuk informasi lainnya.
Dr. Dennis Cho juga menyebutkan bahwa kebiasaan komsumsi alkohol dapat menyebakan penurunan imunitas tubuh si pria yang membuat terjadinya komplikasi dari infeksi bakteri. "Untuk itu, jika terjadi cakaran atau gigitan hewan, segeralah konsultasi ke dokter," katanya.