 |
| Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa bor penerbangan dari pilot pesawat tempur dari Tentara Rakyat Korea (KPA) Air dan Anti-Air Force | Reuters |
Sitanggang.net
Korea Utara kemungkinan akan melakukan uji coba nuklir kelima dalam waktu dekat, mungkin sebelum kongres partai pada awal Mei demikian dilaporkan media pemerintah korea selatan Minggu (17/04/2016).
Kabar dari tanda-tanda yang menunjukkan Utara sedang menyiapkan uji coba nuklir datang ketika Pyongyang sedang bersiap-siap untuk mengikuti kongres Partai Pekerja yang berkuasa pada awal Mei, di mana pemimpin Kim Jong Un sedikti menyombongkan diri tentang prestasinya dalam membangun program senjata.
“Kemungkinan Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir kelima, hal ini dimungkinkan karena peluncuran rudal gagal pada hari Jumat lalu sehingga dianggap hal yang memalukan bagi pemimpin Kim,”kata para pejabat Korea Selatan dan para ahli internasional dikutip dari reuters (17/04/2016).
Media Yonhap News Agency mengungkapkan adanya peningkatan atas pergerakan kendaraan, tenaga kerja dan peralatan dalam minggu ini.
Jika uji coba nuklir itu terjadi setelah bulan Januari dan peluncuran roket bulan Februari lalu menandakan bahwa sanksi PBB sepertinya tidak dihiraukan dan tidak dapat menghentikan program senjata Pyongyang.
Militer Korea Selatan mengatakan Pyongyang secara teknis siap untuk melakukan uji coba nuklir tambahan, tergantung pada keputusan politik pemimpinnya saat ini.
Meski demikian pihak Kementerian pertahanan Korea Selatan belum dapat memastikan kebenaran laporan itu, namun menegaskan bahwa Korea Utara dapat melakukan uji coba nuklir baru kapan saja.
Kabar dari tanda-tanda yang menunjukkan Utara sedang menyiapkan uji coba nuklir datang ketika Pyongyang sedang bersiap-siap untuk mengikuti kongres Partai Pekerja yang berkuasa pada awal Mei, di mana pemimpin Kim Jong Un sedikti menyombongkan diri tentang prestasinya dalam membangun program senjata.
“Kemungkinan Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir kelima, hal ini dimungkinkan karena peluncuran rudal gagal pada hari Jumat lalu sehingga dianggap hal yang memalukan bagi pemimpin Kim,”kata para pejabat Korea Selatan dan para ahli internasional dikutip dari reuters (17/04/2016).
Media Yonhap News Agency mengungkapkan adanya peningkatan atas pergerakan kendaraan, tenaga kerja dan peralatan dalam minggu ini.
Jika uji coba nuklir itu terjadi setelah bulan Januari dan peluncuran roket bulan Februari lalu menandakan bahwa sanksi PBB sepertinya tidak dihiraukan dan tidak dapat menghentikan program senjata Pyongyang.
Militer Korea Selatan mengatakan Pyongyang secara teknis siap untuk melakukan uji coba nuklir tambahan, tergantung pada keputusan politik pemimpinnya saat ini.
Meski demikian pihak Kementerian pertahanan Korea Selatan belum dapat memastikan kebenaran laporan itu, namun menegaskan bahwa Korea Utara dapat melakukan uji coba nuklir baru kapan saja.