Sitanggang Pos - Samosir
Untuk urusan bernyanyi, mungkin itu salah satu kelebihan orang batak. Bisa jadi kegiatan seperti ini menjadi faktor adanya kelebihan itu.
Umumnya, di pulau Samosir, sebahagian warga samosir akan singgah barang sejenak untuk menikmati tuak di kedai-kedai yang dianggap memiliki tuak asli. Selain untuk minum, para pemuda dan orang tua akan berkumpul sembari bercengkrama di tempat itu.
Kegiatan bernyanyi adalah hal yang pasti di kedai tuak. Buka hanya berbincang-bincang, namun bernyanyi adalah salah satu kegiatan yang sudah pasti terjadi di kedai tuak.
"Minum tuak, kumpul dan saling menyapa sekaligus bernyanyi bersama adalah hal pasti ada. Ini pula yang membuat kita semakin semangat, mampu melupakan masalah dan akhirnya terlelap dalam tidur nyenyak," kata Tamba di kedai tuak yang ada di Desa Lumban Pinggol Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Minggu malam (04/03/2018).
Meski tidak bisa dipungkiri, terkadang dengan meminum tuak yang berlebihan justru akan mengundang hal-hal yang kurang baik. Tapi menurut penikmat tuak, mereka biasanya tahu dan sudah memiliki takaran masing-masing.
"Apa saja yang berlebihan pastilah berakibat tidak baik. Makan terlalu berlebihan saja bisa membuat orang muntah dan sakit perut, kan begitu," kata Marpaung yang turut berada di lokasi.
Pantauan di lokasi, para penikmat tuak yang berasal dari berbagai kalangan akan bernyanyi lepas, sehingga akan terlihat kekompakan di antara mereka.
Saksikan videonya: