Tanaman Padi di kawasan Desa Siantinganting, Kabupaten Samosir |
Sitanggang Pos - Samosir
Musim kemarau sepertinya akan kembali melanda Kabupaten Samosir. Hal ini terbukti sudah hampir satu bulan belakangan ini, hujan enggan turun di bumi Samosir.
Tentunya hal ini membuat para petani di Samosir mulai resah, apalagi para petani sebelumnya sudah melakukan penanaman di lahan-lahan mereka. "Pasti resah lah, kan sudah sempat menanam di juma (ladang-red)," kata A. Lomo Sitanggang
Menurutnya, jika kemarau kembali melanda samosir, maka tanam-tanaman akan sulit untuk bertumbuh. "Bisa saja tumbuh, tapi harus dengan ekstra perawatan. Misalnya dengan menyiam tanaman secara rutin dan memberikan pupuk," katanya.
Senada dengan Sitanggang, Nainggolan warga Lumban Pinggol Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir juga mengaku resah dan takut tanaman jagungnya akan mengalami gagal panen.
"Dua bulan yang lalu kita tanam, sekarang sudah bertumbuh setinggi hampir satu meter. Kalau kemarau terus berlanjut, bisa-bisa gagal panen nanti," keluh Nainggolan.
Jagung yang ditanam katanya saat ini sudah mencapai 1000 batang dan perkiraanya akan panen sekitar bulan delapan. "Harus ekstra lah lae, supaya bisa bertahan dan jangan sampai jagung itu nantinya rusak," sambungnya.
Pantauan Sitanggang Pos, semenjak bulan Mei, Minggu ke tiga lalu, hujan memang belum pernah terjadi secara intens. Bahkan penelusuran di sekitar Kota Pangururan, abu banyak beterbangan akibat pekerjaan proyek. Selain berdampak negatif bagi petani, kemarau juga berdampak pada kesehatan warga.
Oleh: Kembo